Powered By Blogger

Sabtu, 21 Maret 2015

Makalah Utilitas "Sistem Keamanan Gedung"



BAB II
PEMBAHASAN

A.Sistem Keamanan Gedung


Sistem keamanan pada gedung merupakan standarisasi yang harus diterapkan sebagai fasilitas keamanan dan kenyamanan pemakai gedung. Kebutuhan keamanan bisa dipenuhi salah satunya dengan mengunakan Visitor Management System (VMS), Access Control dan CCTV dengan sitem keamanan yang terintegrasi tersebut sangat membantu meminimalisir sebuah masalah sistem keamanan dalam gedung/ruangan dari bahaya adanya orang lain yang masuk tanpa seizin pemilik. Di paper ini, kita akan mempelajari teknologi Akses Gedung yang tersedia bagi pemilik bangunan dan property dalam kelangsungan proses bisnis, kemudian kita akan melihat lebih dekat bagaimana sistem dapat membantu anda meningkatkan keamanan, Data secara otomatis akan tercatat dalam database dan tidak bisa dihapus oleh sembarang orang. Dengan alat yang sudah di rancang dan diimplementasiakan ini tentunya sangat membantu dalam hal meningkatkan keamanan pada gedung dengan konsep real time. Apa-apa saja sistem yang bisa diintergrasikan, berikut sitem yang dapat dijadikan dalam satu sistem.

1.     Visitor Management System


Visitor Management System adalah sebuah system yang dipergunakan untuk melakukan management tamu atau pengunjung, yang biasanya diterapkan pada high rise building, perkantoran, instansi umum atau pemerintahan yang fungsi utamanya adalah untuk mengurangi resiko yang tidak diiinginkan, baik berupa unsur kriminal, terorisme, dan tindakan yang bersifat negatif lainya.
Visitor Management System merupakan sebuah cara terbaik untuk saat ini untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan, yang ditempatkan pada porsi membantu system keamanan dan pengamanan sebuah instansi yang sudah ada sebelumnya, tetapi tidak untuk menggantikan yang sudah ada.
Bentuk Visitor Management System ini, sangat fleksibel untuk disesuaikan dengan situasi dan kondisi dengan instansi anda, mulai dengan hanya system tunggal mandiri, sampai dengan system yang amat luas dan diintegrasikan dengan kemajuan teknologi saat ini, baik berupa internet atau intranet, face recognition, biometrics, dan lain sebagainya.

2.      Access Control

Sebuah sistem keamanan Access Control memungkinkan pemilik bangunan dan property untuk melakukan lebih dari sekedar mengontrol masuk ke daerah yang diproteksi. Sistem ini juga dapat membuat catatan history atau informasi secara elektronik mengenai siapa saja yang masuk ke dalam ruangan yang sudah diproteksi.  Dengan adanya cacatan informasi tersebut membantu pemilik usaha mengidentifikasi siapa saja yang masuk ke ruangan pada waktu-waktu tertentu. Ada beberapa metode verifikasi pada sistem Access Control yang cocok digunakan, dan itu merupakan pilihan bagi anda yang menginginkan sistem keamanan seperti apa yang anda perlukan sesuai dengan kebutuhan serta budget yang anda miliki tentunya.





3.      CCTV (Closed Circuit Television)


CCTV (Closed Circuit Television) adalah penggunaan kamera video untuk mentransmisikan signal video ke tempat spesifik, dalam beberapa set monitor. Berbeda dengan siaran televisi, sinyal CCTV tidak secara terbuka ditransmisikan. CCTV paling banyak digunakan untuk pengawasan pada area yang memerlukan monitoring seperti bank, gudang, tempat umum, dan rumah yang ditinggal pemiliknya.

Sistem CCTV biasanya terdiri dari komunikasi fixed (dedicated) antara kamera dan monitor. Teknologi CCTV modern terdiri dari sistem terkoneksi dengan kamera yang bisa digerakkan (diputar, ditekuk, dan di-zoom) , dapat dioperasikan jarak jauh lewat ruang kontrol, dan dapat dihubungkan dengan suatu jaringan baik LAN, Wireless-LAN maupun Internet.

Sistem CCTV pertama dipasang oleh Siemens AG pada Test Stand VII di Peenemünde , Jerman pada tahun 1942, untuk mengamati peluncuran V-2 roket. mencatat insinyur Jerman Walter Bruch bertanggung jawab untuk desain dan instalasi sistem.

Sistem perekaman CCTV masih sering digunakan di tempat peluncuran modern untuk merekam penerbangan roket, untuk menemukan kemungkinan penyebab kerusakan, sementara roket yang lebih besar sering dilengkapi dengan CCTV yang memungkinkan gambar-gambar menjadi tahap pemisahan ditransmisikan kembali ke bumi dengan link radio.

Pada bulan September 1968, Olean, New York adalah kota pertama di Amerika Serikat untuk menginstal kamera video sepanjang jalan bisnis utama dalam upaya untuk memerangi kejahatan.Penggunaan kamera televisi sirkuit tertutup perpipaan gambar ke Kepolisian Olean mendorong Departemen Olean ke teknologi terdepan melawan kejahatan.

Penggunaan CCTV di kemudian hari menjadi sangat umum di bank dan toko untuk mencegah pencurian, dengan merekam bukti kegiatan kriminal. Penggunaannya lebih lanjut dipopulerkan konsep.

 
 

Gambar CCTV
  • Camera CCTV Analog yaitu kamera yang mengirimkan continuous streaming video melalui Kabel Coaxial.

  •  Camera CCTV Digital yaitu kamera yang  mengirimkan discrete streaming video melalui Kabel UTP. Camera CCTV Digital umumnya dilengkapi dengan IP Address sehingga sering pula dikenal sebagai IP (Network) Camera. Dengan adanya IP, kamera bisa dapat langsung diakses melalui jaringan LAN/WAN tanpa harus menggunakan tambahan converter.

Berdasarkan lokasi penempatan, Kamera CCTV dapat dibedakan menjadi indoor dan outdoor camera.  

  • Indoor Camera adalah kamera yang ditempatkan di dalam gedung, umumnya berupa Dome (Ceiling) Camera, Standard Box Camera. 

  • Outdoor Camera adalah kamera yang ditempatkan di luar gedung dan memiliki casing yang dapat melindungi kamera terhadap hujan, debu, maupun temperatur yang extreme. Umumnya berupa Bullets camera yang telah dilengkapi dengan Infra Red Led (Infra Red Kamera). Disamping outdoor camera, standard box camera juga sering kali ditempatkan di luar dengan menggunakan tambahan Outdoor Housing.

Waktu Penggunaan merupakan faktor yang penting diperhatikan saat memilih Kamera CCTV. Kemampuan Kamera CCTV untuk dapat menangkap gambar pada pencahayaan minimum dinyatakan sebagai minimum lux, yaitu minimum satuan cahaya (lux) yang diperlukan Kamera CCTV agar dapat menangkap obyek. Secara umum terdapat 2 jenis kamera cctv berdasarkan waktu penggunaan (minimum lux):  

  • Standard Day Camera CCTV yaitu kamera yang digunakan untuk memonitor ruang yang memiliki tingkat penerangan cukup baik secara konsisten (di atas 0.5 lux).
  • Day-Night Camera CCTV yaitu kamera yang digunakan untuk memonitor ruang yang memiliki tingkat penerangan kurang (di bawah 0.5 lux terus menerus ataupun sebagian waktu).

Mekanisme control pada kamera cctv memungkinkan pengguna menggerakkan sudut pandang kamera secara vertical, horizontal, maupun mengatur jarak pandang (focus). Berdasarkan mekanisme kontrol ini kamera dapat dibagi menjadi:  

  • Motorized Camera CCTV yaitu kamera yang dilengkapi dengan motor untuk menggerakan sudut pandang ataupun focus secara remote. Motorized kamera meliputi beberapa jenis kamera seperti: zoom camera dan speed dome camera.
  • Fixed Camera CCTV yaitu kamera yang sudut pandang dan fokusnya harus disetting secara manual pada saat instalasi.

Faktor lain yang juga sangat penting dalam menentukan kamera cctv adalah resolusi kamera. Resolusi ini dinyatakan dalam jumlah TV Lines (TVL), semakin besar jumlah TVL maka akan semakin tinggi resolusi kamera yang bersangkutan. Kamera yang memiliki resolusi yang semakin tinggi akan menghasilkan gambar yang semakin tajam. Namun kamera beresolusi tinggi juga membutuhkan monitor dengan resolusi tinggi untuk dapat menampilkan gambar yang ditangkap oleh kamera secara utuh. Berdasarkan resolusinya kamera dapat dibedakan menjadi 3 jenis:  

  • High Resolution: kamera yang memiliki resolusi di atas 480 TVL.
  • Standard Resolution: kamera yang memiliki resolusi 380 – 480 TVL.
  •  Low Resolution: kamera yang memiliki resolusi dibawah 380 TVL.

Semua faktor tersebut di atas akan mempengaruhi jenis kamera cctv secara fungsional, di samping faktor di atas terdapat pula faktor lain yang juga sangat mempengaruhi kualitas Kamera CCTV seperti Jenis Images Sensor dan Jenis Arsitektur Chipset. Jenis Image Sensor yang banyak digunakan saat ini adalah CCD dan CMOS, sedangkan jenis arsitektur chipset yang banyak digunakan pada Kamera CCTV adalah chipset Sony, Sharp, dan Panasonic.


 

KEGUNAAN

        CCTV sering digunakan untuk pengawasan (surveilans). Bisnis, kantor, sekolah, dan bahkan tempat tinggal dapat menggunakan CCTV. Tempat yang paling sering memanfaatkan CCTV adalah bank, bandara, kasino, instalasi militer, sekolah, toko-toko, dan rumah sakit. Lebih terbuka tempatnya, semakin sering menggunakan CCTV. Beberapa uraian manfaat CCTV berikut bisa dijadikan pertimbangan saat Anda akan memilih CCTV.

Beberapa kegunaan CCTV adalah: 
  • Upaya Preventif : Pelaku kejahatan biasanya menjadi ragu kalau melihat   sasarannya mempunyai CCTV. Banyak bangunan besar yang memiliki beberapa ceruk pada eksterior menggunakan sistem CCTV ini. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa ada beberapa wilayah di sekitar gedung tempat seseorang bisa bersembunyi dan menyerang orang yang tidak curiga. Jika rumah memiliki gerbang, CCTV bisa dimanfaatkan sehingga orang di dalam bangunan dapat melihat siapa yang berusaha untuk masuk dan mencegah kemungkinan yang tidak diinginkan. 
  • Alat Pantau : Untuk memonitor keadaan dan aktivitas di dalam rumah atau tempat usaha Anda dari mana saja. 
  • Meningkatkan Kinerja : CCTV dapat meningkatkan kinerja karyawan dengan signifikan. Karyawan akan sungkan untuk berleha-leha ketika jam kerja. Mungkin juga karyawan Anda malah akan terpicu untuk semakin meningkatkan kinerjanya karena ingin menunjukkan pada Anda bahwa dia bisa. 
  • Membantu Penyelidikan : CCTV dapat menunjang penyelidikan tindak kejahatan yang telah terjadi. Membantu pihak berwajib mengidentifikasi pelaku kejahatan atau penyebab kecelakaan. 
  • Barang Bukti : Hasil rekaman video dan foto dari CCTV dapat dijadikan barang bukti. Ketika Anda melaporkan tentang pencurian atau kecelakaan, hasil rekaman dan foto dari CCTV dapat menunjukkan siapa pelakunya.


ELEMEN-ELEMEN PERANCANGAN SISTEM CCTV

       Untuk membuat sebuah sistem CCTV sederhana terlebih dahulu anda harus mengetahui peralatan alat atau material yang digunakan dalam instalasi tersebut. Berikut ini peralatan atau material yang diperlukan :
  • BNC (Bayonet Neill Concelman) connector adalah tipe konektor RF yang pada umumnya dipasang pada ujung kabel coaxial, sebagai penghubung dengan kamera CCTV dan alat perekam (DVR) maupun secara langsung ke monitor CCTV.
Konektor BNC

  • Kabel Coaxial merupakan sebuah jenis kabel yang biasa digunakan untuk mengirimkan sinyal video dari kamera CCTV ke monitor. Ada beberapatipe kabel coaxial yaitu : RG-59, RG-6 dan RG-11. Penggolongannya berdasarkan diameter kabel dan jarak maksimum yang direkomendasikan untuk instalasi kabel tersebut. 

Kabel Coaxial

  • Peralatan untuk Crimp kabel coaxial digunakan sebagai alat bantu untuk memasang konektor BNC pada kabel coaxial.
Tang Krimping
  • Conektor RJ-45 yaitu digunakan untuk conektor kabel jaringan dari kamera cctv ke computer untuk membentuk suatu jaringan dimana dalam hal ini hanya berlaku pada system CCTV berbasis internet.

Konektor RJ-45
  • Kabel UTP yaitu kabel yang digunakan bersamaan dengan konektor RJ-45, dimana hanya digunakan pada system CCTV berbasis internet yang dapat dipantau langsung melalui jaringan internet dimana saja dan kappa saja.
Kabel UTP

  • Kabel Power digunakan untuk memasok tegangan AC (searah) 220 V ke adaptor atau power supply kamera CCTV. Biasanya tipe kabel power yangdigunakan adalah NYA (2×1,5mm) maupun NYM (3×2,5mm). Instalasi kabel power ini sebaiknya juga menggunakan pipa high impact conduit.

Kabel Power


  • Adaptor dan power supply merupakan perangkat yang menyuplai tegangan kerja ke kamera CCTV, pada umumnya tegangan yang digunakan yaitu 12 Volt DC. Namun adapula yang menggunakan tegangan 24 Volt (AC) maupun 24 Volt (DC). Hal ini tergantung pada jenis atau tipe kamera yang digunakan.

Adaptor CCTV
  • Kamera CCTV dapat dibedakan menjadi beberapa type yaitu kamera Fixed Dome, kamera IP, kamera wireless dan kamera PTZ (Pan/Tilt/zoom).Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran anda. Jika anda membutuhkan sebuah kamera yang perlu diperhatikan adalah mempelajarispesifikasi kamera CCTV sebelum membeli. Biasanya spesifikasi yang diberikan berupa format lensa CCD (Charge Coupled Device) yang memiliki ukuran tipikal (1/2″, 1/3″dan 1/4″), TV Lines yang berkaitan dengan resolusi gambar, LUX yang berkaitan dengan kesensitifan kamera terhadap cahaya, Varifocal lens yang berkaitan dengan pegaturan sudut/jarak pandang kamera dan bisa diatur secara manual, indoor, outdoor, dan lain-lain.

Contoh Kamera CCTV

  • DVR (Digital Video Recorder) adalah sebuah media penyimpan hasil rekaman video yang telah terpantau oleh kamera CCTV. Besar kecilnya kapasitas penyimpanan hasil rekaman tergantung pada harddisk yang terpasang (pada umumnya 160 Gygabyte, namun adapula yang diupgrade hingga 1 Terabyte). Hasil rekaman video tersebut ada yang berformat QCIF, MPEG-4 dan avi. Dan biasanya input DVR terdiri dari 4, 8, 16 dan 32 channel kamera.
Keunggulan DVR :  
·         Kualitas gambar hasil rekaman (resolusi) T640x840 high.
·         Waktu penyimpanan yang lama (tergantung kapasitas hardisk).
·         Dapat di back up ke CD/DVD.
·         Dapat dikoneksikan ke jaringan internet.
·         Jadwal perekaman yang bias diatur / otomatis 
·         Mempunyai kontroler untuk kamera yang bisa digerakkan.
·         Sedikit perawatan.
DVR
  •  Monitor CCTV ada yang masih menggunakan tabung CRT dan adapula yang menggunakan LCD. Monitor tersebut dapat menampilkan keseluruhangambar dari kamera sesuai inputan ke DVR maupun Multiplexser. Tampilan kamera-kamera dapat dilihat pada monitor dengan pembagian yang berbeda(satu tampilan kamera, matrik 2×2, matrik 3×3 dan matrik 4×4).

Monitor
  • Controller yaitu digunakan untuk mengontrol atau menggerakkan kamera CCTV berjenis PTZ (Pan, Tilt, Zoom) dari jarak jauh. Sehingga dapat menghemat waktu dan efektifitas perekaman.

Cotroller

SISTEM PERANCANGAN CCTV
      Setelah anda mengetahui peralatan atau material yang telah disebutkan, di bawah ini mari kita lihat langkah-langkah dalam merancang sebuah sistem CCTV untuk keamanan.
  • LANGKAH-LANGKAH MERANCANG SISTEM CCTV
    • Pertama kita harus mempersiapkan kebutuhan kabel untuk system transmisi, kita harus tahu dimana kita akan menginstall CCTV, jika kita menginstall di luar ruangan, maka kabel yang harus kita sediakan adalah kabel yang kualitas terbaik, hingga tahan terhadap segala macam cuaca. 
    • Kedua, kita harus menentukan system dimana dan berapa titik kamera yang akan kita pasang, karena kita akan menginstall untuk system keamanan, berarti kita harus pandai-pandai menyembunyikan kamera CCTV dan menentukan tempat yang strategis agar gambar yang dihasilkan bisa mencakup keseluruhan tempat atau ruangan yang ingin di awasi. Dan yang paling penting, posisi kamera CCTV harus dalam kondisi aman dan tidak mudah dijangkau oleh orang lain, demi menghindari adanya pengrusakan oleh penjahat atau pencuri.
    • Kemudian yang ke tiga, kita tentukan kamera CCTV jenis apa yang ingin kita pakai. Untuk system keamanan, direkomendasikan menggunakan kamera CCTV jenis PTZ, karena dengan kecanggihan dan kelebihan fitur yang dimiliki oleh kamera PTZ, memungkinkan kita untuk dapat merekam atau memantau suatu tempat dengan hasil gambar yang terbaik. Contoh : 
CCTV PTZ
    • CCTV Tercanggih, terlengkap, dan paling banyak diminati untuk proyek jalan tol, Pembangkit Listrik, dan Tower. Bisa Zoom, Bisa digerakkan kanan, kiri, atas, bawah,  serta tahan hujan dan cuaca dan yang terpenting bisa melihat dalam keadaan gelap. juga bisa dicontrol dari jarak jauh / Internet. 
    • Ke empat, tentukan kapasitas hardisk pada DVR yang akan kita gunakan, lebih besar kapasitas hardisknya lebih baik, karena dapat menyimpan gambar lebih banyak. Sambil menentukan kapasitas hardisk sekalian dilengkapi kebutuhan lainnya, yaitu monitor, DVR ataupun multiplexer dan alat-alat pendukung lainnya.
    • Jika semua kebutuhan peralatan dan bahan sudah terpenuhi, barulah kita membuat system keamanan CCTV dengan sebaik dan secermat mungkin. Untuk mempermudah marilah kita lihat gambar berikut : 
Pemasangan CCTV pada DVR

Sistem Perancangan CCTV Sederhana



Sistem Perancangan CCTV Menengah

Sistem Perancangan CCTV Integrasi

Layout DVR

                         
           Dari melihat gambar diatas, telah kita ketahui bersama bahwa instalasi CCTV terdiri dari berbagai macam, mulai dari sistem yang paling sederha hingga sistem yang interkoneksi dengan perangkat lain. Berdasarkan gambar diatas pula, diharapkan kita memperoleh gambaran bagaimana system CCTV keamanan kita dapat di install dengan sebaik mungkin. Yang paling penting adalah bagaimana kita harus menempatkan kamera di titik strategis dan dapat memantau segala sudut ruangan. Tapi, jika kita sudah menggunakan kamera CCTV jenis PTZ masalah itu sudah dapat diatasi dengan segala fitur kecangggihan yang diberikan oleh kamera CCTV jenis PTZ.

4.      Alarm Sytem
 
Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau pemberitahuan. Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan berisi pemberitahuan ketika terjadi penurunan atau kegagalan dalam penyampaian sinyal komunikasi data ataupun ada peralatan yang mengalami kerusakan (penurunan kinerja). Pesan ini digunakan untuk memperingatkan operator atau administrator mengenai adanya masalah (bahaya) pada jaringan. Alarm memberikan tanda bahaya berupa sinyal, bunyi, ataupun sinar.

untuk memberikan peringatan dini pada penghuni bangunan berkaitan dengan hal-hal yang terjadi pada bangunan seperti kebakaran, getaran gempa (vulkanik atau tektonik), bahaya tsunami, , keamanan dan kekuatan elemen struktur.
Sistem alarm ini dapat pula diintegrasikan atau dipisahkan dengan sistem alarm yang menyangkut keamanan dan kenyamanan penghuninya, seperti ancaman pencurian dan perampokan, teror dan aksi kejahatan lainnya, radiasi bahan berbahaya (nuklir), dan emisi gas buang.
                Penggunaan sistem alarm pada bangunan ini tentunya tidak terbatas hanya pada bangunan gedung/rumah, tapi juga bangunan yang menyangkut infrastruktur transportasi seperti jembatan, dan bangunaan infrastruktur keairan seperti dam, bendungan, tandon dan sebagainya.
Secara umum, sistem alarm terdiri atas 3 unsur yaitu unsur detektor, unsur sinyal tanda bahaya, dan unsur pengendali. Unsur detektor adalah piranti yang dapat mendeteksi beberapa isyarat dan tanda yang berkaitan dengan fenomena yang dideteksi. Misalkan detektor untuk bahaya kebakaran akan mendeteksi munculnya asap atau panas yang berlebihan dalam ruangan, atau detektor getaran gempa akan mendeteksi simpangan bangunan yang berlebihan akibat getaran gempa.
Informasi dan peringatan dini yang telah disampaikan sistem alarm ini diharapkan dapat memberikan reaksi bagi alat pengendali untuk bekerja secara otomatis atau memberitahu penghuni bangunan untuk mengaktifkan alat pengendali atau menyelamatkan diri atau meningkatkan kewaspadaan.
Sistem alarm pada bangunan gedung, terutama bangunan-bangunan publik seperti perkantoran, mall/supermarket, hotel, apartemen, gedung sekolah/kuliah dan sebagainya, umumnya memasang sistem alarm untuk kebakaran, sistem alarm keamanan. Sedangkan sistem alaram untuk getaran gempa umumnya dipasang pada bangunan gedung bertingkat tinggi, dan sistem alarm bahaya banjir biasanya dipasang pada bangunan-bangunan yang rawan terjadinya genangan banjir.
Pada sistem alarm bahaya kebakaran, apabila detektor asap dan panas yang berlebih ini memberikan sinyal yang akan diterima oleh panel induk pada ruang pengendali, dan seketika panel pengendali akan memberikan peringatan berupa lampu nyala tertentu disertai dengan bunyi sirine atau alarm, dan secara otomatis akan menyalakan sprinkle yang akan menyemprotkan air di ruangan yang timpul asap atau panas yang berlebihan. Tentunya dengan peringatan dini ini penghuni dan petugas pengaman bangunan gedung akan segera melakukan upaya pemadaman kebakaran dengan peralatan pemadam kebaran yang sudah terintegrasi dengan bangunan gedung pada lokasi timbulnya api.
Bahkan ada pula sistem alarm kebakaran yang sudah terhubung dengan sistem alarm pada dinas pemadam kebakaran pada suatu kota. Sehingga, apabila terjadi kebakaran pada bangunan gedung tersebut maka tim pemadam kebakaran langsung meluncur ke lokasi.
Sedangkan detektor yang digunakan pada sistem alarm terhadap terjadinya bahaya gempa adalah detektor perpindahan atau simpangan yang ditempatkan pada beberapa titik sepanjang tinggi gedung. Apabila terjadi getaran gempa, maka bangunan akan ikut bergetar. Getaran (simpangan) bangunan gedung ini akan bergantung pada besar kecilnya getaran gempa. Getaran/simpangan bangunan ini pada setiap bangunan gedung sudah dibatasi sesuai dengan persyaratan bangunan dan ketinggian bangunan. Bila getaran/simpangan telah mencapai batas untuk evakuasi, maka alarm akan berbunyi dan proses evakuasi harus segera dilakukan.
Pada sistem alarm untuk pengamanan dari bahaya kejahatan, detektor sistem keamanan (security system) yang digunakan berupa detektor model sensor yaitu sensor ultrasonik, sensor gelombang mikro, sensor infra merah dan sensor suara suara. Masing-masing jenis sensor mempunyai keunggulan. Prinsipnya apabila ada benda bergerak, maka akan terjadi perubahan panjang gelombang yang dipancarkan. Sensor ultrasonik dan gelombang mikro termasuk dalam kategori sensor aktif, dibandingkan sensor infra merah yang hanya menangkap gelombang infra merah yang dihasilkan oleh tubuh manusia atau benda-benda panas yang mempunyai radiasi infra merah dan dapat dipasang sampai jarak 30 m.

B.Sistem Telekomunikasi
1.Sistem hubungan telepon
Sistem network atau hubungan telepon dalam suatu gedung / bangunan, yaitu :

- Hubungan eksternal
Berhubungan dengan nomor diluar yang tidak dalam ruang lingkup lingkunan sistem PABX sebagai sentral telepon dalam gedung baik panggilan masuk (incoming) atau panggilan keluar, seperti hubungan lokal, SLJJ, dan SLI.

- Hubungan internal

Berhubungan masih dalam lingkungan sistem PABX sebagai sentral telepon antar sambungan cabang/ nomor extension yang satu dengan sambungan cabang/ nomor extension yang lain.
Perangkat atau peralatan-peralatan yang digunakan dalam jaringan telepon dalam gedung , yaitu :

1. Junction Box

            Kotak pembagi jaringan telepon yang berfungsi sebagai terminal telepon dari Telkom ke jaringan dalam gedung milik pribadi.
2. Panel incoming-outgoing

            Titik input Kotak Terminal Batas (KTB) dari jaringan Telkom menuju panel MDF.
3. MDF
Main Distribution Frame (MDF) yaitu panel atau kotak pembagi terminal utama/ induk jaringan telepon dalam gedung baik dari SST telkom menuju PABX atau pendistribusian jaringan extension ke ruangan-ruangan.
4. PABX
Private Automatic Branch Exchange (PABX) yaitu perangkat untuk memperbanyak atau menambah nomor SST Telkom menjadi nomor extension, sebagai sentral telepon dalam gedung yang mengatur lalu lintas komunikasi suara.

5. UPS

Unit Power Supply (UPS) yaitu catu daya listrik cadangan apabila daya listrik PLN mengalami pemadaman dan agar tegangan PABX tetap stabil 48 VDC.

6. Batere

Sumber listrik cadangan yang menggantikan sumber listrik PLN 48 VDC.

7. Arrester

Alat untuk melindungi peralatan telepon dari kerusakan akibat kejutan tegangan berlebih, terkena petir, short circuit.

8. Operator Console

Alat operator telepon yang merupakan pintu gerbang dalam melakukan komunikasi suara dapat mengatur lalu-lintas komunikasi suara, menghubungkan ke nomor yang akan dituju baik telepon masuk (Incoming) maupun telepon keluar (Outgoing) dan dalam lingkungan telepon intern. 
Tipe operator console :

 - Telephone Based
Menggunakan pesawat telepon digital sebagai operator console, dengan konsep yang praktis, common dan user friendly sehingga dapat memberikan pelayanan dengan cepat dan lebih cocok digunakan oleh perusahaan skala kecil dan menengah.

- Computer Based
Operator console tipe ini menggunakan perangkat komputer yang dilengkapi multimedia system dan peralatan khusus. Konsep ini memiliki features yang lebih canggih dan diperuntukkan bagi perusahaan skala menengah dan besar.


9. Jaringan/ instalasi

Merupakan rangkaian penghubung peralatan-peralatan telepon yang membawa sinyal komunikasi seperti terminal-terminal, PABX, operator console, pesawat telepon, dll. Berupa pair-kabel atau sepasang kabel (1 pair berisi 2 kawat tembaga penghubung).

10. Roset

Adalah alat untuk menghubungkan jaringan/ instalasi telepon dengan kabel pesawat telepon. Berupa terminal penghubung Out Bow (OB) yang tidak ditanam di dinding dan terminal penghubung In Bow (IB) yang ditanam didinding.

11.Pesawattelepon
      Adalah alat yang digunakan untuk merubah suara menjadi sinyal komunikasi.


12. Billing System

       Billing system digunakan untuk memonitor biaya pemakaian telepon sehingga dapat mengontrol, menganalisa dan merencanakan biaya operasional khususnya pemakaian telepon. Dengan cara ini dapat melakukan efisiensi yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan, misalnya seperti di hotel. Berikut ini adalah keperluan atau pencatatan yang dapat diperoleh dengan adanya billing system, yaitu :
-Tanggal dan waktu panggilan terjadi
- Nomor yang dipanggil
- Nomor saluran cabang yang memanggil
- Lama pembicaraan
- Authorization code
- Code account yang dibebankan
- Dapat merekam semua pembicaraan lokal, nasional atau internasional


2.sistem tata suara (sound system)
                Tata Suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara atau bunyi pada suatu acara pertunjukan, pertemuan, rapat dan lain lain. Tata Suara memainkan peranan penting dalam suatu pertunjukan langsung dan menjadi satu bagian tak terpisahkan dari Tata Panggung dan bahkan acara pertunjukan itu sendiri. Tata Suara erat kaitannya dengan pengaturan penguatan suara agar bisa terdengar kencang tanpa mengabaikan kualitas dari suara-suara yang dikuatkan. Pengaturan tersebut meliputi pengaturan mikropon-mikropon,kabel-kabel,prosesor dan efek suara, pengaturan konsul mixer, kabel-kabel, dan juga Audio Power amplifier dan Speaker-speakernya.
      Pekerjaan sistem tata suara atau sound system diantaranya meliputi pemasangan peralatan sentral sound system  yang terdiri dari unit sinyal suara (program source) dan penguat sinyal suara (audio amplifier), yang ditempatkan pada rak peralatan sentral sistem tata suara.
  1.         Peralatan Utama Sistem Tata Suara
     Peralatan utama sistem tata suara  diantaranya memenuhi  back ground musik dan pengumuman darurat / paging. Diantara pealatan utama dari sistem tata suara, adalah:
·         Micropone paging
·         Mixer
·         Power Amplifier
·         Ceiling speaker
·         Chyme microphone
·         Radio Tunner AM / FM
·         Caset dect
·         CD Player
·         Volume Control
·         Monitor unit

2.         Terminal Box & Sistem Perkabelan

Terminal box merupakan kotak penghubung antara peralatan utama dengan speaker. Kabel instalasi dari ceiling dan horn speaker di hubungkan melalui kabel instalasi melalui terminal box, dan dari terminal box  ke peralatan utama




BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Sistem keamanan pada gedung merupakan standarisasi yang harus diterapkan sebagai fasilitas keamanan dan kenyamanan pemakai gedung. Kebutuhan keamanan bisa dipenuhi salah satunya dengan mengunakan Visitor Management System (VMS), Access Control dan CCTV dengan sitem keamanan yang terintegrasi tersebut sangat membantu meminimalisir sebuah masalah sistem keamanan dalam gedung/ruangan dari bahaya adanya orang lain yang masuk tanpa seizin pemilik.
Visitor Management System adalah sebuah system yang dipergunakan untuk melakukan management tamu atau pengunjung, yang biasanya diterapkan pada high rise building, perkantoran, instansi umum atau pemerintahan yang fungsi utamanya adalah untuk mengurangi resiko yang tidak diiinginkan, baik berupa unsur kriminal, terorisme, dan tindakan yang bersifat negatif lainya.
CCTV (Closed Circuit Television) adalah penggunaan kamera video untuk mentransmisikan signal video ke tempat spesifik, dalam beberapa set monitor. Berbeda dengan siaran televisi, sinyal CCTV tidak secara terbuka ditransmisikan.
Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau pemberitahuan. Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan berisi pemberitahuan ketika terjadi penurunan atau kegagalan dalam penyampaian sinyal komunikasi data ataupun ada peralatan yang mengalami kerusakan (penurunan kinerja).
B.Saran
       saya sadar atas keterbatasan pengetahuan. Untuk itu besar harapan bagi saya atas kritik dan saran dari pembaca guna perbaikan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar